Jambi dalam kenangan

Mungkin ada yang tidak tahu dimana itu jambi. Pertanyaan itu juga ada di benakku sekitar 15 tahun lalu ketika aku menerima penugasan pertamaku sebagai seorang CPNS. Dimanakah jambi? Yang terpikir olehku kala itu adalah kota yang ada di sumatera namun tidak tahu persis dimana letaknya. Kini setelah 8 tahun meninggalkan jambi masih tersisa kenangan-kenangan masa lalu pada kota itu.

Jambi yang dulu adalah sebuah kota kecil di pinggir sungai batanghari, dimana satu-satunya keramaian yang bisa dikunjungi  untuk menghibur diri bagi kebanyakan perantau dari jawa yang terbiasa dengan kemudahan berbelanja adalah tempat bernama pasar, kini sudah semakin bersolek dengan kemajuan kotanya. Begitu menapakkan kaki di "negeri sepucuk jambi sembilan lurah" itu, aku disambut dengan bandara nan megah yang tidak kalah dengan bandara di kota-kota besar lain di indonesia kontras dengan keadaan dulu ketika aku menginjakkan kaki untuk pertama kalinya, dengan bandara yang kecil, sederhana dan terkesan kurang terawat.

Selepas dari bandara, undangan dari sahabat lama untuk  mampir di rumahnya tidak bisa aku tolak, perbincangan seputar suasana kantor sepertinya tidak ada yang banyak berubah dari tahun ke tahun, tidak seperti suasana kota jambi yang semakin cepat berbenah. Meskipun begitu keluh kesah kadang menjadi obat bagi keinginan untuk maju yang belum bisa tercapai. Tanpa terasa dini hari sudah lewat dan aku harus sadar diri untuk pamit menuju penginapan.

Malam ini, setelah 15 tahun berlalu, jambi terkesan sudah berubah dengan cepat, tak sabar rasanya menunggu siang, seperti apakah suasana jambi ketika matahari sudah bersinar menerangi sungai batanghari yang menjadi icon  kota jambi dengan suasana khas kota sungai dengan berbagai aktivitas penduduknya?

13/6/2017 menjelang sahur



Comments

Popular Posts